Tips Serah Terima Rumah Pertama
15 February 2024
Apa saja sebenarnya yang jadi penghalang bagi generasi muda untuk memiliki tempat tinggal layak? Intip ulasan seputar alasan anak muda tunda beli rumah di bawah ini!
“If time be of all things the most precious, wasting time must be the greatest prodigality,“.
Perkataan Benjamin Franklin, salah satu bapak pendiri Amerika Serikat di atas, memang terasa nyata, mengingat banyak dari kita yang kerap membuang-buang waktu demi alasan yang tidak tentu. Kebiasaan buruk ini tidak bisa terus menerus dibiarkan.
Pasalnya, makin lama kita membuang-buang waktu, makin banyak juga kerugian yang akan kita rasakan. Salah satu contoh kerugian besar dari pemborosan waktu adalah menunda membeli rumah, terutama untuk kalangan muda. Ini sangat disayangkan, karena mereka melewatkan kesempatan emas untuk memiliki hunian di usia dini.
Banyak keuntungan yang bisa mereka rasakan dengan menyegerakan membeli rumah. Beberapa di antaranya adalah harga rumah yang masih murah, cicilan yang rendah, dan jangka waktu cicilan yang panjang.
Dengan adanya keuntungan-keuntungan tersebut, kondisi finansial anak muda seharusnya tidak akan terlalu terpengaruh. Walaupun begitu, masih ada saja anak muda yang memutuskan menunda membeli rumah dengan berbagai macam alasan.
Tunda Beli Rumah Tak Melulu soal Finansial
Pada bulan Oktober 2022 lalu, Bank Indonesia (BI) sempat memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen. Keputusan BI ini langsung terasa di berbagai sektor, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Berita menyesakkan itu membuat banyak generasi muda seperti Westi Nurgianti, Putri Ariadne, dan Rizka Merdeka, berpikir ulang soal membeli rumah.
“Rencananya pengen beli rumah KPR komersil tahun ini. Udah nyiapin persyaratan juga. Cuman setelah disurvei ketahuan enggak bisa. Walau udah nyiapin, ada aja yang perlu diurus. Jadi, kayak yang rumit gitu. Ditambah survei yang lama dan marketing bank yang enggak support,” ujar Westi kepada tim Berita 99.co Indonesia, Selasa (25/10/2022).